Rencana Bahagia Berujung Duka

Oleh Nuraini Ahwan

Bagaikan disambar petir, begitu kata orang ketika mendapat berita yang mengejutkan, sangat tidak disangka dan diduga-duga. Begitu yang kira-kira saya rasakan saat ini. Saya merasa bersyukur karena sebelum ini saya pernah bertanya melalui tulisan kepada teman grup yang baik tentang bagaimana manajemen kegelisahan yang di dalamnya juga terkandung manajemen kesedihan. Sehingga, alhamdulillah saya mampu mengontrol diri ketika saya menerima berita bagaikan petir ini.

Pagi, Kamis, 22 Oktober 2020, handphone saya berdering. Saya menerima panggilan yang ternyata berasal dari adik yang paling kecil. Di ujung telpon.handphone terdengar suara histeris menangis. Samar-samar saya mendengar kalimat,"Kak, Alfan meninggalkan kita."
Saya terdiam.mendengar isak tangis yang tak lagi dilanjutkan dengan kalimat atau kata-kata lain lagi. Saya pun tak bisa bertanya dan berkata apa-apa selain kata," Ya, kakak ke sana."

Handphone  yang di tangan saya matikan. Anak-anak yang belum bangun saat itu berlarian ke luar kamar mendengar saya berteriak histeris,"Adik Alfan meninggal."
Kami segera bergegas, bersiap berangkat ke rumah adik tanpa membawa apa-apa selain yang melekat di badan.  Mengendari sepeda motor kesayangan, Si Vario Fink yang setia menemani sejak belasan tahun lalu.

Bagaimana tidak bagaikan petir yang menyambar bagi kami bahkan tidak bagi keluarga saja melainkan bagi semua sahabat, kerabat dan bagi siapa saja yang mengetahui bahwa yang meninggal adalah ananda "Alfan".
Alfan... bocah usia 4 tahun 2 bulan baru saja selesai di khitan. Ia dikhitan hari Ahad, 18 Oktober 2020. Bekas khitanan kini sudah sembuh. Acara selamatan atas telah dikhitannya sudah tinggal 2 hari lagi yakni hari Sabtu, 24 Oktober 2020. Undangan sudah disebar. Namun Allah SWT berkendak lain. Dua hari sebelum acara selamatan, ananda Alfan, bocah ganteng dan lucu, dipanggil Allah SWT. Allah SWT lebih menyayanginya.  Ia berpulang hari Kamis, 22 Oktober 2020

Segenap sahabat, kerabat dan keluarga yang sudah menerima undangan selamatan akhirnya lebih awal hadir dalam moment melayat kepada Almarhum Ananda Alfan. Acara selamatan atas telah dikhitannya almarhum ananda Alfan dialihkan ke hari Sabtu, sembilan hari kemudian menjadi peringatan sembilan hari. 
Jannah Allah SWT, barang tentu sudah disiapkan untukmu ananda. Selamat jalan, engkau akan menyambut ayah dan ibumu di akhirat kelak. Aamiin YRA.

Keluarga ikhlas melepasmu nanda, karena semua akan kembali kepadaNya, hanya menunggu waktu saja. Sesungguhnya rezeki, jodoh dan ajal hanya Allah SWT yang tahu. 

Cerita ini ditulis agar tetap bisa dikenang, sosok ananda alfan yang telah mengisi relung hati kami semua.

Lombok, 23 Oktober 2020.



Komentar

  1. Innalillahi wainna ilahi rojiun smg husnul khotimah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Innalillahi wa innailaihi rojiun ... Turut berduks yah bu. Semoga mnjd penerang kedua org tuanya. Aamiin

      Hapus
    2. Terima kasih bunda, Aamiin YRA

      Hapus
    3. Innalillahirojiuun, selamat berpulang ke surga ananda alfan, ananda bahagia utk selamanya

      Hapus
  2. Semoga ananda alfan husnul khotimah...bunda nur

    BalasHapus
  3. Innalillahi wa innailaihi rojiun ... Turut berduka yah bu. Semoga husnul khotimah ditempatkan di Jannah-Nya, orangtua dan keluarga yg ditinggalkan diberi kesabaran, keikhlasan dan ketabahan. Aamiin.

    BalasHapus
  4. Tiap kali adk baca tulisan ini, adik tak kuasa menahan air mata. Bukan tdk ikhlas utk melepas kepergian alfan tpi rasa kangen akn kenangan bersamanya belum hilng dri ingatan aplgi disaat2 terakhir kepergiannya yg tdk kami sadari dn bahkan lalai akn hal itu dn sampai sekrg msih meningglkan rasa bersalah yg teramat bagi adik. Buat kakak dn smua saudaraku, maafkan adikmu yg tdk bisa menjaga amanah yg sdh diberikan oleh Allah SWT.😥😥😥
    Sekarg hanya do'a yg bisa kami panjatkan semoga anakda alfan mendapt kebahagiaan di surgaNYA. Aamiin YRA.🤲🤲🤲

    BalasHapus

Posting Komentar