Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

Ku Dekap Dirimu dengan Kasih

 Oleh Nuraini Ahwan Intan sering digunakan pada perhiasan dan mempunyai nilai yang tinggi. Mampu mendisfersikan cahaya. Memilki kekerasan yang tinggi sehingga mampu menggores benda-benda yang lain. Itulah alasan mengapa kami beri nama intan pada buah hati kami yang pertama.  Lahirmu pula pada hari kebangkitan nasional. Kami berharap engkau mampu survive dalam hidupmu. Kami berharap hidup akan lunak padmu ketika engkau mampu bersikap keras pada hidupmu sejak ditiupkan ruh Sang Ilahi Rabbi. Intan kecil yang  lahir di salah satu rumah sakit merupakan jawaban atas doa suani atau ayahnya, setiap saat. Bahkan di setiap napas kedua orang tua adalah doa untuknya.  "Surat Yusuf atau surat Maryam? Suami selalu meminta  saya membaca surat Maryam karena keinginannya mendapat intan.  Kehadiranmu di muka bumi menjadi kebahagiaan bagi ibu san dan ayah.  Rona bahagia terpancar  dari wajah suami. Pasca kelahiran intan, seluruhnya ditangani sang suami. Dari pakaian kotor sampai pada menangani ari-a

Keinginan Punya Intan

Gambar
Oleh Nuraini Ahwan. Intan adalah benda berharga. Intan adalah mineral yang secara kimia merupakan bentuk kristal atau alotrop dari karbon. Intan memiliki sifat fisika yang istimewa, terutama faktor kekerasannya yang bisa mencapai skala kekerasan mohs tingkat tertinggi (10).   Skala kekerasan mineral mohs, mengklasifikasi resistensi goresan terhadap berbagai mineral melalui kemampuan suatu bahan keras menggores bahan yang lebih lunak. Skala ini diciptakan tahun 1812 oleh geolog dan mineralog Jerman  Friedrich Mohs. Intan  mempunyai kemampuan mendispersikan cahaya.  Sifat ini pula yang membuat intan digunakan dalam perhiasan dan penerapan dalam berbagai dunia industri ( wikipedia.org ) Intan sudah kami impikan bersama suami sejak biduk rumah tangga kami  bangun. Kami ingin segera memilikinya. Bersabar  menunggu Allah ridha dan mempercayakan intan pada kami.  Membayangkannya saja, kami sudah senang sehingga kami mempunyai semangat yang luar biasa. Kami berandai-andai jika sudah memil

Bertanyalah pada Orang yang Sudah Kembali

Gambar
Oleh Nuraini Ahwan. " Bertanyalah pada orang yang sudah kembali" Kalimat di atas,  diucapkan oleh seorang narasumber pada sebuah diklat. Saya lupa, diklat apa yang saya ikuti waktu itu. Kalimat yang penuh makna. Seorang narasumber yang tidak menggurui, tidak menceramahi dan tidak mendominasi kegiatan. Ia mengatakan kalimat itu, mengumpamakan dia  salah satu orang yang sudah kembali dari suatu tempat. Ia ditugaskan untuk membersamai peserta pada kegiatan itu. Andai ia ditanya jalan ke arah itu, ia pasti bisa jawab dan seseorang yang akan ke sana setelah dirinya tidak akan tersesat. Orang yang sudah kembali, tentu tahu tentang kebenaran, kemudahan dan hambatan yang dilalui maupun cara mengatasi hembatan.  Termasuk tentang tempat yang akan dituju pun diketahui oleh orang yang sudah kembali dari sana. Bertanya kepada orang yang sudah kembali akan lebih baik daripada  bertanya pada orang yang belum pernah pergi ke tempat yang hendak kita tuju. Begitulah seharusnya kita, menge

Zio Pergi

Oleh Nuraini Ahwan Pagi itu ia tampak lesu. Makan tidak selera, minumannya pun masih utuh tidak disentuh. Dibawakan ke dekat tempat tidurnya juga tidak berpengaruh banyak. Ia tetap tidak menyentuhnya, meliriknya  juga tidak. Si bungsu membiarkannya saja begitu. Barangkali nanti sepeninggal kami, makanan itu dimakannya. Kami meninggalkannya tidur di samping makanannya hingga siang hari. Saya berangkat kerja, si sulung mengikuti pembelajaran jarak jauh melalui zoom. Sementara ayah melakukan aktivitas lain sehingga semua tak lagi melihatnya. Entah mau makan atau tidak. Entah tertidur atau mengerang kesakitan seperti malam itu. Siang hari ketika pulang kerja,. ..pandangan saya langsung tertuju padanya. Zi.....ziii.....begitu saya memanggilnya. Ia tetap terdiam. Saya berpikir zio tidur pulas. Biasanya ia cepat lari kalau dipanggil. Karena tidak biasa seperti itu, ..saya yang justru blari mendekat. Memegangnya, menggoyang-goyang badannya. Ternyata tubuhnya sudah kaku. Saya histeris memanggil

Begawe Ade 2; Penamat

Gambar
 Oleh Nuraini Ahwan ( Gambar diambil dari dokumen pribadi) "Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain pula ikannya" Begitulah pribahasa yang menggambarkan betapa beragamnya adat budaya yang ada di setiap daerah di Indonesia. Jangankan di lain daerah, di daerah yang sama pun ada budaya dan adat istiadat yang berbeda. Namun perbedaan itu bukan untuk dipermasalahkan tetapi justru menjadi indah seperti pelangi.  Khasanah budaya berbeda ini pula yang memperkaya budaya nasional kita.  Begawe pada suku sasak di Lombok, merupakan suatu kegiatan yang biasanya dilaksanakan sebagai bentuk selamatan atas telah dilaksanakan pernikahan, khitanan, dan acara lainnya . Tentang begawe ini sendiri telah saya tulis pada tulisan sebelumnya yang berjudul begawe ade 1. Segala bentuk atau rentetan kegiatan dengan berbagai istilah ada dalam kegiatan begawe tersebut. Ada istilah penamat atau dulang penamat. Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, budaya ini sudah mulai bergeser. Beg

Begawe Ade (Bagian 1)

Gambar
 Oleh Nuraini Ahwan Begawe adalah istilah yang digunakan oleh suku Sasak untuk acara hajatan, selamatan atau sukuran. Gawe artinya acara atau kegiatan. Begawe adalah melaksanakan kegiatan. Begawe dilaksanakan setelah acara pernikahan, kematian maupun selamatan lainnya. Untuk acara setelah pernikahan, bentuk selamatannya namanya acara nyongkolan. Kalau masa modern ini, banyak suku sasak yang menggelar dua acara setelah pernikahan yakni nyongkolan dan resepsi (cara nasional). Untuk acara kematian biasa disebut begawe mate. Dan banyak lagi begawe -begawe yang lainnya. Begawe itu sendiri, biasanya dilaksanakan selama  dua hari dengan mengundang seluruh warga kampung dan keluarga yang tinggalnya tidak dikampung jauh atau tidak ditempat acara. Untuk acara begawe itu sendiri, banyak istilah untuk setiap rangkaian kegiatannya. Mulai dari ngopi bareng, begibung, nyongkolan, nugkul atau bejango, dulang, penamat, peraje, dan lain-lain yang dalam setiap istilah itu juga ada proses yang dilaksa

Sehari Yang Tak Terlupakan

Gambar
Oleh Nuraini Ahwan. Kamis, 11 Februari 2021, hari yang tak terlupakan bagiku. Saya menulis semua yang terjadi di hari itu. Mulai dari aktivitas rutin secara kedinasan sampai pada peristiwa yang membuat hati berbalut luka. Melangkahkan kaki di pagi itu dengan sekian rencana yang sudah disiapkan dari awal. Memikul ransel yang ringan tanpa ada   lattop   di dalamnya seperti biasanya. Ransel kosong yang tak membuat punggung  nyaris bungkuk seperti setiap harinya. Ini sengaja saya lakukan pagi itu mengingat ada rencana  berikutnya setelah ke sekolah. Bagaimana keadaan inaq, mbak? Satu kalimat pertanyaan saya tujukan pada putri sulung.  Inaq adalah bahasa sasak yang artinya ibu. Anak saya memanggil inaq (ibu) pada kakak tertua saya karena dialah yang merawatnya sejak masih bayi. "Inaq keadaannya semakin memburuk, ia tak mau makan lagi." Jawaban yang membuat saya tidak bisa tidur dengan tenang malam itu. Hari itu saya  tak sempat pulang. Ada kegiatan malam putra bungsu yang sedan