Begawe Ade (Bagian 1)

 Oleh Nuraini Ahwan

Begawe adalah istilah yang digunakan oleh suku Sasak untuk acara hajatan, selamatan atau sukuran. Gawe artinya acara atau kegiatan. Begawe adalah melaksanakan kegiatan. Begawe dilaksanakan setelah acara pernikahan, kematian maupun selamatan lainnya. Untuk acara setelah pernikahan, bentuk selamatannya namanya acara nyongkolan. Kalau masa modern ini, banyak suku sasak yang menggelar dua acara setelah pernikahan yakni nyongkolan dan resepsi (cara nasional). Untuk acara kematian biasa disebut begawe mate. Dan banyak lagi begawe -begawe yang lainnya.

Begawe itu sendiri, biasanya dilaksanakan selama  dua hari dengan mengundang seluruh warga kampung dan keluarga yang tinggalnya tidak dikampung jauh atau tidak ditempat acara.

Untuk acara begawe itu sendiri, banyak istilah untuk setiap rangkaian kegiatannya. Mulai dari ngopi bareng, begibung, nyongkolan, nugkul atau bejango, dulang, penamat, peraje, dan lain-lain yang dalam setiap istilah itu juga ada proses yang dilaksanakan. 

Mulai dari penyiapan hidangan, baik snak dan makan siang. Ada tata cara yang dilaksanakan. Pekerjaan menyiapkan makanan dilaksanakan oleh warga kampung dengan dikoordinir oleh seorang yang sudah dipercaya untuk memasak yang disebut dengan panggilan Ran.  Bahan masakan disiapkan oleh yang punya hajat atau punya gawe. Biasanya Ran atau koordiantor memasak adalah laki-laki berikut seluruh pelayannya adalah laki-laki. Ran akan memandu yang memasak lauk pauk. Memasak nasi adalah tugas tukang pongkak atau tukang masak nasi.

Sebelum waktu makan siang, tetamu terlebih dahulu disuguhkan snek dalam wadah nampan berisi beberapa piring dengan aneka jajajan. Untuk satu nampan biasanya disuguhkan untuk 2 orang atau tiga orang bahkan ada yangbsatu orang tergantung kesiapan yang punya gawe.


(Foto diambil dari dokumen pribadi)

Snak atau biasa disebut ngopi bareng disuguhkan di halaman , di bawah terop atau tetaring  (pengganti terop yang dibuat dari anyaman daun kelaoa, membentuk sepetti tikar). Tamu dari kampung sendiri disebut banjar, biasanya duduk ngopi di halaman tanpa menggunakan alas tikar tetapi mencari dengklik sendiri, bisa dari potongan kayu, sabut kelapa atau apa saja yang bisa digunakan alas. Mereka tidak duduk bersila atau bersimpuh melainkan duduk jongkok.

Duduk bersama di bawah terop, kemudian petugas snak membawakan para tamu yang berasal dari kampung itu sendiri. Jika tamu yang berasal dari luar biasanya disiapkan tempat di ruang tamu. Tidak hanya di ruang tamu tuan rumah atau yang punya gawe tetapi di ruang tamu tetangga juga digunakan. Duduknya tamu dari luar tidak memakai kursi tetapi duduk bersila bagi laki-laki dan bersimpuh bagi perempuan. 

Ran atau juru masak lauk-pauk menyiapkan bersama dalam wadah memasak yang namanya jambangan. Berikut model jambangan yang biasa digunakan untuk memasak pada acara begawe ala sasak







(Foto diambil dari dokumen pribadi)

Semua proses memasak dikerjakan oleh laki-laki sampai pada menyuguhkan lauk kepada para tamu dengan cara diantarkan satu persatu untuk setiap jenis lauk oleh orang yang berbeda. Petugas yang mengantat lauk kepada para tamu namanya pengayah.


Demikian sekilas begawe cara sasak bagian 1.

Lombok, 7 Marer 2021





Komentar

  1. Wah, yang masak bapak-bapak. Umumnya di Jawa, ibu-ibu.mantap.....

    BalasHapus
  2. Hem... Bapak-bapak jadi chef dadakan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gih, yg masak bapak bapak, sampai mengantarkan ke tamu juga bapak bapak,

      Hapus

Posting Komentar