Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

Apakah Sabar Ada Batasnya?

Gambar
 Oleh Nuraini Ahwan Benarkah sabar ada batasnya? Kalimat yang  itu merupakan kalimat yang sering  bahkan sangat sering didengar. Setiap mendapat sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan dalam pergaulan dengan sesama yang menyebabkan luka di hati.  Perasaan luka yang disebabkan oleh perbuatan seseorang secara berulang-ulang. Maka kaliimat itu kadang terlontar tanpa sengaja. Kalimat  yang kadang diperdengarkan kepada seseorang yang membuat kesal di hati, membuat marah atau sejenisnya, dengan maksud untuk sekedar mengingatkan si pembuat sakit hati, kesal dan marah agar tidak mengulangi lagi perbuatannya itu. Benarkah sabar itu ada batasnya?  Sabar itu bukanlah jarak yang bisa dilihat dan diketahui dari mana awal dan di mana akhirnya. Jika saja sabar itu ada batasnya, lalu apa yang ada setelah batas itu? "Kesabaran saya ada batasnya." Kalimat ini sering didengar atau mungkin juga pernah kita ucapkan atau mungkin sekedar kita pendam ketika kita merasa tersakiti, merasa jengke

Rencana Bahagia Berujung Duka

Gambar
Oleh Nuraini Ahwan Bagaikan disambar petir, begitu kata orang ketika mendapat berita yang mengejutkan, sangat tidak disangka dan diduga-duga. Begitu yang kira-kira saya rasakan saat ini. Saya merasa bersyukur karena sebelum ini saya pernah bertanya melalui tulisan kepada teman grup yang baik tentang bagaimana manajemen kegelisahan yang di dalamnya juga terkandung manajemen kesedihan. Sehingga, alhamdulillah saya mampu mengontrol diri ketika saya menerima berita bagaikan petir ini. Pagi, Kamis, 22 Oktober 2020, handphone saya berdering. Saya menerima panggilan yang ternyata berasal dari adik yang paling kecil. Di ujung telpon.handphone terdengar suara histeris menangis. Samar-samar saya mendengar kalimat,"Kak, Alfan meninggalkan kita." Saya terdiam.mendengar isak tangis yang tak lagi dilanjutkan dengan kalimat atau kata-kata lain lagi. Saya pun tak bisa bertanya dan berkata apa-apa selain kata," Ya, kakak ke sana." Handphone  yang di tangan saya matikan. Anak-ana