Ibu Harus Kuat


Salah satu cara memperhatikan orang tua yang tidak tinggal bersama kita adalah dengan menelponnya. Menanyakan kabar, misalnya. Saya pernah mendengar orang tua yang tinggal jauh dari anaknya mengatakan,"Anak ibu tidak tinggal bersama ibu, sudah sekian tahun ia tidak pulang. Ibu tidak berharap ia memberikan apa-apa pada ibu. Sekedar bertanya kabar lewat telepon saja, ibu sudah bahagia."

Jadi, selagi masih ada waktu, bagi kita yang tinggal dekat dengan orang tua, mengunjungi orang tua adalah bentuk perhatian pada orang tua. Orang tua pasti bahagia. Bagi kita yang jauh dari orang tua, sebelum bisa mengunjugi orang tua atau berkirim sesuatu maka menelpon orang tua adalah salah satu bentuk perhatian kepada orang tua

Apalagi jika orang tua kita hanya sendiri, ibu atau ayah karena salah satu  sudah dipanggil menghadap  Sang Pemilik Hidup. Misalnya bulan Puasa ini, tentu berat dirasakan jika orang tua kita hanya sendiri.

Berpuasa tanpa orang yang kita  sayangi,  orang yang  kita  cintai  adalah sesuatu yang  penuh dengan kesabaran dan berserah diri pada Allah SWT.  Semua  sudah merupakan  ketentuan  takdir  Allah SWT. 

Seperti biasa, dari hari pertama puasa, saya selalu  menelpon ibu menjelang  waktu berbuka puasa. Ini saya lakukan karena puasa bulan Ramadhan  tahun 2023 ini merupakan puasa pertama  ibu tanpa ayah. Ayah yang  dipanggil  menghadap Illahi Rabbi dua bulan setelah puasa tahun lalu. 

Saya tidak bisa membayangkan  perasaan ibu ketika berbuka, sholat tarawih dan sahur tanpa ayah tahun ini. Saya berharap ibu kuat dan tabah. 

Hari pertama, hari kedua, saya rutin menelpon ibu untuk menanyakan ibu berbuka puasa bersama siapa. Tempat tinggal yang jauh dari ibu  hanya bisa mengetahui khabar dengan komunikasi lewat saluran telepon. 

Saya bersyukur ibu tinggal satu rumah dengan adik laki-laki yang paling bungsu. Hanya saja, keseharian ibu memasak sendiri tidak ikut adik laki-laki yang juga sudah berkeluarga. Ibu merasa lebih nyaman masak sendiri..Kata ibu, ayah tidak suka numpang makan. Ayah lebih suka makan di rumah sendiri. Selalu saja ibu menganggap ayah masih bersamanya. Kebiasaan ayah tetap dipegang dan dihidupkan dalam kesehariannya. Ibu tidak mau bermalam di rumah anak-anaknya, karena menurut ibu, ayah menunggunya di rumah

Mendengar jawaban ibu di ujung telepon bahwa ibu berbuka bersama adik laki-laki yang satunya lag, saya merasa senang. Ibu tidak sendirian.  Dua adik laki-laki tinggal satu kampung dengan ibu, sementara kami yang perempuan tinggal mengikuti suami, beda kabupaten.

"Ibu buka puasa bersama adikmu, hanya saja ibu tidak kuat taraweh ke masjid. Ibu coba taraweh di masjid malam pertama dan kedua, tetàpi ibu tidak kuat jalan." ucap ibu melanjutkan cerita buka puasanya.

Hati saya sedih mendengar ibu yang tidak kuat taraweh. Saya ingat puasa tahun lalu, ayah juga mengatakan hal yang senada  pada saya.

Ya Allah, sehatkan ibu, kuatkan ibu.

Teringat ucapan ayah tahun lalu,"Nak, sepertinya ayah tidak bisa menemanimu sampai akhir puasa ini, lihat, kaki ayah sudah mengecil!"


Kuatkan ibu, Ya Allah.......

Komentar

  1. Menyentuh sekali bu, saya juga punya orang tua yang sdh beumur lewat 80 thun . Kami tinggal lain provinsi. Semoga orang tua kita tetap sehat dan dalam lindungan Allah tentunya.

    BalasHapus
  2. Betul, Bun. Telpon untuk yg LDR-an sama orang tua pengobat rindu. Saya merasakannya karena terpisah pulau dengan Ayah Saya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sedih tanpa ayah, setiap ingat pasti nangis, ini pertama puasa tanpa ayah. Tahun lalu masih ada

      Hapus
  3. Masya Allah bunda Nuraini msh beruntung diberi kesempatan dpt surga. Sayangi ibuk di saat senja... nikmatnya bu. Sampaikan sungkem saya buat ibunda nggih... sehat selalu ibukkk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, semoga kita bisa menjadi anak yang berbakti bun, untuk orang tua yang sudah wafat maupun yang masih ada bun....

      Hapus
  4. Bu Naraini, berbahagialah masih memiliki bunda yang masih sehat. Nikmati dan beri perhatian untuk beliau. Bahagiakan beliau. Mumpung masih ada kesempatan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gih, Bun, laksana ratu saya buat ibu.....Terima kasih bun,

      Hapus
  5. Berbahagialah masih memiliki seorang ibu yang bisa menguatkan hati sekaligus berbakti kepadanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, bapak/ibu, Alhamdulillah......telah mengingatkan.

      Hapus
  6. Semoga Ibu juga sehat, sehingga masih sempat banyak memberikan kebahagiaan buat Bundanya. Bersyukur masih ada tempat bersimpuh. Kalau rindu maka makam adalah tujuanku karena keduanya telah berpulang

    BalasHapus

Posting Komentar