Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

Cerita Seorang Teman

Oleh Nuraini Ahwan Bercerita ia tentang hidupnya, sampai kepada cerita tentang anak-anaknya. Aku hanya mendengarkan seakan aku ada diposisinya. Ia memulai ceritanya hingga akhirnya ia menghentiian ceritanya. Sekali-sekali ia menghela napasnya, menyeka matanya dengan punggung tangannya. Rupanya telaga yang awalnya tenang kini bergelombang hingga akhirmya ada air meleleh di sudut telaga. Aku membiarkannya saja terus bercerita meskipun perkataannya kadang tak begitu jelas karena terbata-bata. Hingga akhirnya aku tak lagi menatapnya saat bercerita. Aku menggenggam tangannya ingin menguatkan hati seorang ibu, sebagaimana aku yang juga seorang ibu. Aku memposisikan diriku di posisi temanku itu. Ia bercerita, bagaimana sayangnya ia pada anak-anaknya. Aku percaya itu, karena aku juga sangat sayang pada anak-anakku melebihi sayangku pada diriku sendiri. Ia menangis ketika ia mengatakan dirinya menyesal karena ia tak mampu membuat anak-anaknya bahagia, ia marah pada dirinya sendiri karena ia ber...

Tahapan Yang DiLalui Anakku.

Gambar
Anakku Akhirnya Bisa Berdiri. Oleh Nuraini Ahwan l Teringat aku, 15 tahun yang lalu. Saat itu umur anakku sekitar 2 tahun. Ia tumbuh sebagai anak yang lincah meskipun tubuhnya gembul. Ia sering dipanggil boboho karena tubuhnya mirif boboho yang sering menghiasi layar kaca saat itu. Anak lelaki yang kini sudah tumbuh menjadi remaja, semoga soleh dan sukses hidupmu , anakku, belajan jiwaku.  Sejak lahir badannya memang bongsor meskipun ia tidak minum air susu ibu selama 2 tahun seperti waktu yang biasa untuk anak pada umumnya. Badan bongsor itu membuat ia tak bisa berdiri seperti anak anak kebanyakan yang bisa berdiri pada usia 9 bulan.  Anakku tidak bisa berdiri sampai usia 11 bulan. Jika aku melihatnya mau berdiri, maka tubuh anakku ku sandarkan di tembok rumah.  Bukan hanya itu, ia bahkan tak bisa  merangkak seperti anak pada umunya yang melewati tahap perkembangan  yang wajar. Aku gelisah saat itu.  Anakku  tak bisa merangkak, bediri dan berbicara , ...

Tetesan Air Mata

Gambar
 Oleh Nuraini Ahwan Duhai sang  buah hati Duhai sang permata hati  Duhai Semesta kecil Duhai kehidupan.. Anak adalah belahan jiwa. Tak mampu kata-kata melukiskan betapa kasih sayang seorang ibu kepada anak-anaknya. Sehari saja tak bertemu tak mampu dilukiskan betapa seorang ibu merasakan kegelisahan dan kerinduan. Meskipun sang buah hati  berangkat menjemput masa depannya seperti sekolah atau kuliah atau mondok. kerinduan dan tangis pun kadang tak mampu dibendung. Mau anak sudah besar apalagi masih kecil, perasaan seorang ibu tetap saja sama. Rindu, sayang tangis dan air mata. Tangis sedih dan bahagia mewarnai silih berganti.  Adakah seorang ibu mampu menggamparkan atau menuliskan bagaimana besar kasih sayang mereka pada anak-anaknya? Apakah  setinggi gunung?  Setinggi  angkasa?  Seluas samudra? Sedalam lautan? Seluas bumi? Dan se--- se---- se ...yang lainnya. Sehingga semua yang ada di hati, dipikiran dan dikeinginan seorang ibu terwakili ol...

Kasih Sayang tak Berharap Balas.

Gambar
Menjadi orang tua adalah tanggung jawab besar. Mencintai secara tulus tanpa mengharapkan apapun sebagai balasan. Melihat anak-anaknya bahagia merupakan suatu kebahagian bagi orang tua.  Kasih sayang yang bagaimana? Membiarkan anak melakukan apa yang menurutnya benar, apakah ini juga merupakan kasih sayang?  Atau menjadi orang tua yang protektif  merupakan cara mengaplikasikan kasih sayang yang benar?  Emosi yang muncul kepada anak saat menjadi orang tua, kadang tak bisa dihindari.  Betapa gambaran indah antara kasih sayang  pun saat emosi terjadi, Namun secara naluriah, mendorong orang tua untuk selalu menjaga , menyayangi, mengasihi dan memperhatikan sang anak. Walau tak bisa dipungkiri tidak semua orang tua mampu memenuhi semua kebutuhan anak-anaknya terutama kebutuhan yang menuruti keinginan anak-anaknya.  Bagiku, anak-anak adalah penyejuk hati orang tua. Melihat mereka damai, bersenda gurau bersama saudara seakan ada sesuatu yang berdesir seju...

Andai Kau Tahu

Gambar
Y a Allah, jika lisan ini terhenti sejenak saja untuk berzikir kepadaMu, dan terhenti sejenak saja,  memanjatkan doa untuk buah hatiku, putri dan putra kecintaanku, maka jadikanlah setiap desah napas hamba, setiap udara yang kuhirup dan ku hempaskan, setiap denyut jantung hamba, setiap debaran di dada ini, seluruh ragaku, dan seluruh gerakku menjadi zikir padamu dan menjadi doa sukses buat permata hatiku, buah hatiku.  Rasa gelisah yang tak pernah kurasakan selama ini. Meski raga dan rupaku seakan tak menampakkan kegelisahan, sebenarnya aku gelisah yang tak terperi. Dalam dada ini debaran yang teramat kencang, merasakan kegelisahan. Semoga selalu menjadi penyejuk pandangan ayah dan ibu.  Duhai Kesayangan Ibu dan Aya h Ibu dan Ayah sangat menyayangimu.